Dra. Elis Teti Rusmiati, MHum, MSi., caleg DPRD kab. Tangerang, menyerahkan hajir, alat musik marawis kepada kelompok Majlis Ta'lim Nuansa Mekarsari - Rajeg Kab. Tangerang
Suasananya manis seperti nada zapin yang romantis, namun penuh semangat sehangat irama sarah dan zahefah.
Begitulah sukacita yang tergambar pada wajah ibu-ibu kelompok Majlis Ta'lim RT 6 RW 6 Perum Nuansa Mekarsari saat menerima bantuan alat marawis.
Alat musik marawis tersebut merupakan bantuan yang diserahkan oleh Dra. Elis Teti Rusmiati, MHum, MSi., caleg DPRD kab. Tangerang, saat berkunjung ke Nuansa Mekarsari Kec. Rajeg Kab. Tangerang pada Minggu, 2 Maret 2014 kemarin.
Sejarah Marawis
Marawis* adalah sejenis band perkusi kolaborasi antara seni Timur Tengah dan Betawi. Lirik lagunya kental dengan unsur keagamaan yang berisi pujian dan ungkapan cinta kepada Sang Pencipta.Kesenian marawis berasal dari Yaman. Nama 'marawis' sendiri diambil dari nama salah satu alat musiknya. Alat musik ini terdiri dari gendang besar (hajir), gendang kecil (marawis), gendang dengan diameter berbeda di kedua sisinya (dumbuk atau jimbe), dan tamborin atau kecrek (Symbal).
Nada Marawis
Lagu-lagu yang berirama gambus atau padang pasir dinyanyikan dengan diiringi jenis pukulan tertentu. Tiga jenis pukulan atau nada marawis, yaitu zapin, sarah, dan zahefah.Pukulan zapin untuk mengiringi lagu-lagu gembira dengan tempo lambat dan tidak terlalu menghentak. Nada zapin adalah nada yang sering digunakan untuk mengiringi sholawat atau lagu pujian kepada Nabi Muhammad SAW
Pukulan sarah dipakai untuk mengarak pengantin. Sedangkan zahefah mengiringi lagu di majlis. Kedua nada tersebut banyak digunakan untuk irama yang menghentak dan membangkitkan semangat.
Marawis on Stage
Marawis ini dimainkan oleh 9-10 orang. selain memainkan alat musik masing-masing, sebagian ada yang bergerak (menari) sesuai dengan irama lagu.Semula pemainnya bersifat turun temurun dan semuanya adalah pria, dengan busana gamis dan celana panjang, serta berpeci. Kini marawis pun dimainkan oleh wanita dan dipelajari hampir di setiap wilayah untuk dipentaskan pada acara hajatan seperti sunatan dan pesta perkawinan. Dan tentu saja, marawis sering dipergelarkan dalam acara-acara seni-budaya Islam.
*repro dari wikipedia
0 Komentar
Penulisan markup di komentar